numpang iklan dsini

Jumat, 21 Januari 2011

Manfaat mempelajari fisiologi ikan paus pembunuh (Orcinus orca)


Topik :
Manfaat mempelajari fisiologi ikan paus pembunuh (Orcinus orca)

Nama penulis :
Karren budi atmojo
HiK010018

Pendahuluan :
Orcinus orca, atau dalam istilah Inggris disebut killer whale (paus pembunuh), memang predator yang efisien. Mereka bahkan bisa menyerang paus biru muda. Dan di samudera lepas musuhnya hanya satu, manusia. Sebetulnya satwa ini lebih tergolong dalam dolphin atau ikan lumba-lumba. Ia merupakan jenis lumba-lumba dengan badan besar. Giginya tajam dan dikenal sebagai ”serigala dari samudera”. Pasalnya perilaku mereka sama dengan serigala di darat.
            Orca dapat tumbuh sampai sepanjang delapan hingga 10 meter. Beratnya mencapai 3,6 hingga 5,4 ton. Orca jantan lebih besar dari yang betina. Seluruh tubuh sebelah atasnya biasanya berwarna hitam dengan bercak putih yang jelas terlihat. Badannya gempal dengan moncong yang bulat seperti botol. Memiliki sirip sebelah atas yang berbentuk seperti celurit dan ekor yang lebar.
            Orca berburu ikan, cumi, mamalia laut termasuk paus dan anjing laut, penyu, dan burung seperti pinguin dan burung laut. Bahkan mereka diketahui sanggup menyerang paus dewasa. Mereka bergerak dalam kelompok yang bisa mencapai 10 hingga 13 pasang paus. Jumlah giginya mencapai 20 hingga 26 pasang yang tersebar merata di rahang atas dan bawah.
            Kemampuan berburu mereka diimbangi dengan kecepatan berenang yang mencapai 48 kilometer per jam. Mereka dijumpai di perairan tropik maupun artik. Dan bisa dijumpai di seluruh samudera dan laut di permukaan bumi. Orca kadang kala ditangkap oleh para nelayan tradisional di Lamalera, Nusa Tenggara Timur. 

Permasalahan :
Masalah yang dihadapi oleh fisiologi ikan paus pembunuh :
1.      Penangkapan secara besar-besaran
2.      Pencemaran laut
3.      Perubahan iklim
4.      Perubahan rantai makanan
Solusi :
Cara menanggulangi ancaman atau kepunahan paus pembunuh :
1.      Mengurangi kegiatan perburuan secara besar-besaran, untuk melestarikan spesies ini agar terhindar dari kepunahan.
2.      Menanggulangi industri-industri supaya tidak membuang limbahnya ke lautan, karena banyak menagandung zat kimia yang berbahaya. Mengganti bahan bakar kapal yang ramah lingkungan agar tidak mencemari lautan.
3.      Mencegah terjadinya pemanasan global yang dapat menyebabkan suhu laut lebih tinggi, dan kenaikan permukaan laut yang dapat merubah arus, untuk mencegah bermigrasinya paus ke daerah daerah baru yang tidak cocok dengan habitat asalnya.
4.      Memberitahukan kepada masyarakat betapa berbahayanya mengkonsumsi makhluk ini, karena menganduk mercury dalam jumlah yang cukup besar.
5.      Memulihkan populasi makanan paus ini seperti ikan salmon, pinguin, dan yang lainnya supaya terhindar dari kelangkaan makanan.

Kesimpulan :
Kepunahan paus pembunuh ini disebabkan oleh oleh kegiatan pemburuan secara besar-besaran (overfishing), dan juga adanya pencemaran laut yang menyebabkan menurunnya populasi paus pembunuh ini. Kurangnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap paus pembunuh ini menyebabkan kepunahan bagi mereka. Oleh karena itu marilah kita saling menjaga dan melestarikan paus ini dengan cara menghentikan overfishing dan mencegah pencemaran laut, supaya tidak terjadi kepunahan.
Daftar pustaka :
Setyawan, koen. 2010. Paus Pembunuh dan Hiu Macan. Penerbit Elex Media  
               Komputindo.
Morgan, Sally. 2010. Paus Pembunuh dan Kehidupan di Perairan Dingin. Penerbit
               tiga serangkai.
Anonim. Paus Pembunuh. From http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Pembunuh,
               2 desember 2010.
April. 2007. Paus Pembunuh di Raja Ampat. From        
               http://manise777.multiply.com/reviews/item/46, 2 desember 2010.
Anonim. 2005. Ikan Paus Pasifik Coast Dinyatakan Sebagai Spesies Langka. From
Susanti, Ratih. 2009. Paus, Hewan Mamalia Laut Diambang Kepunahan. From .
Ardika, Nyoman. 2010. Perburuan Ikan Paus dan Lumba-lumba di Jepang. From

 
;